Suharso




Prof. Dr. R. Suharso (Soeharso) lahir di Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada tanggal 13 Mei 1912 dan wafat di rumah Jl. Slamet Riyadi, Surakarta pada tanggal 27 Februari 1971 pukul 19.00 dalam usia 59 tahun. 

Suharso merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara putera Raden Sastrosoeharso, menempuh pendidikan tahun 1919 di HIS Salatiga, tamat pada tahun 1926. Tahun 1922 saat Suharso masih duduk di HIS, ayahanda tercinta Raden Sastrosoeharso (Sastrosuharso) meninggal dunia. Setamat HIS pada tahun 1926 Suharso melanjutkan pendidikan pada MULO di Solo dan selesai tahun 1930.

Pada tahun 1930 melanjutkan pendidikan pada AMS Yogyakarta sampai dengan tahun 1933. Beliau aktif dalam organisasi Jong Java sejak di MULO dan AMS. Setamat dari AMS Yogyakarta, beliau melanjutkan pendidikan di NIAS Surabaya dengan mendapat beasiswa.

Lulus sebagai dokter tahun 1939 dan dikenal dengan gelar Indische Art, bekerja di CBZ (RSU) Surabaya sebagai asisten bedah.

Pada tahun 1941 beliau pindah ke Pontianak karena bentrokan dengan suster dari Belanda. Tahun 1941 menikah dengan Djohar Insijah, puteri Dr. Agusdjam.

Tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia, di daerah Ketapang Pontianak dan daerah lain, Jepang membunuh para intelektual. Dr. Suharso dan istri kembali ke Pulau Jawa.

Tahun 1945 Dr. Suharso bersama kawan - kawan membentuk Cabang PMI untuk membantu pejuang - pejuang kemerdekaan.

Pada tahun 1946 Dr. Suharso terpanggil untuk membuat prothesa dan orthosa karena begitu banyaknya pemuda yang cacat akibat perang.

Beliau mendapat gelar Diploma International College of Surgeon di Geneva tahun 1956. Mendapat Brevet ahli bedah tahun 1957.

Delapan Instansi atau Lembaga dan Organisasi yang dirintis oleh beliau menggunakan nama beliau.

Pengukuhan nama ini ditetapkan oleh :
  1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk Rumah Sakit.
  2. Menteri Sosial Republik Indonesia untuk PRSBD.
  3. Yayasan untuk 7 LSM

Jabatan yang pernah diemban :
  1. Lektor muda, Lektor sampai dengan Profesor pada Perguruan Tinggi Kedokteran Cabang Surakarta, UGM, UNAIR.
  2. Pemimpin Umum Usaha Prothesa.
  3. Ketua Umum IKABI.
  4. Pemimpin Lembaga Orthopedi dan Prothese oleh Presiden RI (1955).
  5. Member or Expert Committee On Rehabilitation WHO selama dua periode yaitu tahun 1958 dan 1963.



Organisasi atau Lembaga Pelayanan Masyarakat yang didirikan :
  1. PMI tahun 1945.
  2. Usaha pembuatan Prothesa tahun 1946.
  3. Rumah Sakit Orthopedi Solo tahun 1951.
  4. YPAC tahun 1953.
  5. Yayasan Sheltered Workshop Solo tahun 1953.
  6. Sekolah Perawat Fisioterapi tahun 1954 yang dikonversi menjadi Akademi pada tahun 1964.
  7. Yayasan Koperasi Penderita Cacat "Harapan" tahun 1955.
  8. Sheltered Workshop PROMORTO tahun 1957.
  9. Yayasan Pembinaan Olah Raga Penderita Cacat tahun 1962.
  10. Yayasan Balai Penampungan Penderita Paraplegia tahun 1967.
  11. Yayasan Danan Skoliosis Risser tahun 1968.
  12. Federasi Penderita Cacat Mental Indonesia di Yogyakarta tahun 1967.

Penghargaan yang diterima :
  1. Tahun 1954 : World Rehabilitation Prize oleh World Veteran Federation.
  2. Tahun 1956 : Fellow of The International Colelge of Surgeons.
  3. Tahun 1958 : Penghargaan IDI pada Muktamar VII.
  4. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Pembangunan.
  5. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Kebaktian Sosial.
  6. Tahun 1968 : Bintang Mahaputra Kelas III.
  7. Tahun 1969 : Albert Marry Lasker Award, Untuk Prof. Dr. R. Soeharso dan Nyoya.
  8. Tahun 1969 : Warga Kehormatan daerah Propinsi Jawa Tengah.
  9. Tahun 1969 : Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas Airlangga.
  10. Tahun 1969 : University Of California, sebagai Qualified Instruktor Clinical.
  11. Tahun 1970 : Penghargaan dari People To People Program Committee For Handicapped, Amerika Serikat.
  12. Tahun 1974 : Pahlawan Nasional.

Keturunan :
  1. Dr. Tunjung Sulaksono Soeharso, SpBO.
  2. FICS. Ir. Tunjung Wijayanto Soeharso. 
  3. MSP. Dr. Tunjung Hanurdaya Soeharso.