Supeno (Soepeno) lahir di Kota Pekalongan pada tanggal 12 Juni 1916 dan wafat di Ganter, Ngliman, Sawahan, Nganjuk pada tanggal 24 Februari 1949 dalam usia 32 tahun.
Masa kecil Supeno tidak banyak diketahui, beliau merupakan anak dari Sumarno (Soemarno), seorang pegawai di Stasiun Tegal.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (AMS) di Semarang beliau melanjutkan ke Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hogeschool) di Bandung. Hanya dua tahun menuntut ilmu di sekolah itu karena pindah ke Sekolah Tinggi Hukum (Recht Hogeschool) di Jakarta. Di kota itu Supeno tinggal di asrama Perkumpulan Pelajar - Pelajar Indonesia (PPPI) di Jalan Cikini Raya 71, oleh rekan - rekannya beliau dipilih menjadi ketua asrama.
Di masa Kabinet Hatta yang Pertama Supeno diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sewaktu Belanda menyerang Indonesia pada 19 Desember 1948, Supeno menjadi Menteri Pemuda dan Pembangunan RI. Supeno ikut bergerilya dan pasukan Belanda terus memburunya. Setelah berbulan - bulan bergerilya, Supeno dan rombongannya tertangkap Belanda di Desa Ganter, Nganjuk setelah Belanda menyerang wilayah Ganter pada 24 Februari 1949. Tentara Belanda menyuruhnya jongkok dan mengintrogasi dia. Supeno mengatakan bahwa beliau adalah penduduk daerah tersebut namun Belanda tidak percaya. Akhirnya, pelipisnya ditembak dan Supeno tewas seketika.
Supeno pun kemudian dimakamkan di Nganjuk. Setahun kemudian, makamnya dipindahkan ke TMP Semaki, Yogyakarta.