Nur Ali




K. H. Nur Ali (Noer Alie) lahir di Bekasi pada tanggal 15 Juli 1914 dan wafat di Bekasi pada tanggal 29 Januari 1992 dalam usia 78 tahun.

Beliau sejak kecil memiliki semangat belajar yang tinggi.
Pendidikan agama yang didapatnya dari para guru dan pesantren di sekitar Bekasi dan Klender, Jakarta Timur telah kuat tertanam. Pada tahun 1934 beliau menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama di Mekah dan bermukim di sana selama 6 tahun. 

Selama di negeri orang beliau aktif berorganisasi. Di sini beliau kemudian bertemu seorang pelajar asing yang heran kenapa Belanda dapat menjajah Indonesia yang jauh lebih besar. Pertanyaan ini mengusik semangat nasionalisme Noer Ali yang lalu membentuk perhimpunan pelajar Betawi di Mekah. Setibanya di Tanah Air, Noer Alie mendirikan madrasah.

Saat Rapat Ikada digelar pada pada 19 September 1945, Noer Alie juga hadir di sana. Pada November 1945, Noer Alie membentuk Laskar Rakyat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Beliau kemudian menjadi Komandan Batalyon Ill Hisbullah Bekasi.

Keberanian K.H. Noer Ali yang dijuluki Si Belut Putih dan Singa Karawang - Bekasi terlihat dalam Pertempuran Sasak Kapuk. Beliau juga melancarkan perang psikologis dengan memasang ratusan bendera Merah Putih dari kertas di sepanjang Bekasi - Karawang.

Belanda bertambah murka karena sebelumnya sudah sering mendapat serangan dari pasukan TNI yang dipimpin Mayor Lukas Kastaryo. Dalam suatu upaya pengejaran pasukan TNI, Belanda menyerang Kampung Rawa Gede. Tidak menemukan yang dicari, Belanda membantai penduduk. Aksi Belanda ini mendapat kecaman internasional yang menilainya sebagai kejahatan perang. Pada tahun 2011 para ahli waris korban tragedi Rawagede mendapat kompensasi dari pemerintah Belanda.

K.H. Noer Alie juga seorang politisi yang hebat. Beliau pernah terpilih menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah Cabang Babelan.


Pada 19 April 1950 beliau menjabat Ketua Masyumi Cabang Jatinegara, nama Kota Bekasi saat itu. Beliaupun tercatat sebagai salah seorang yang membidani lahirnya Kabupaten Bekasi.

Dalam bidang sosial dan pendidikan K.H. Noer Alie membentuk sebuah organisasi bernama Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam yang kemudian berganti nama menjadi Yayasan Attaqwa.

Patriotisme dan keberanian Kyai Noer Alie dalam membela bangsa dan Negara bersama rakyat telah menginspirasi Chairil Anwar untuk menulis puisi berjudul Karawang Bekasi.